NDP-Banyuwangi - Tidak terima kepalanya dibuat pitak, Rendi Setyawan (9), siswa SD Negeri 3 Wringinagung Banyuwangi, melaporkan oknum gurunya ke Mapolres Banyuwangi.
Dengan diantar Lukman Hakim (40), ayahnya, siswa kelas 3 itu mendatangi ruang perlindungan perempuan dan anak, Senin (23/4/2012).
Menurut Rendi, rambut kepalanya dibuat pitak oleh oknum guru berinisial P, Sabtu (21/4/2012) lalu. Selain Rendi ada empat siswa lainnya yang mendapat perlakuan serupa.
Gara-garanya tak lain karena rambut semua siswa tersebut dianggap panjang. Dari aksi main cukur itu, Rendi mengaku kulit kepalanya mengalami luka goresan pisau silet yang dipakai untuk mencukurnya.
Kejadian itu disesalkan oleh Lukman Hakim. Menurutnya, dia curiga dengan perilaku anaknya sepulang dari sekolah. Di hari itu Rendi terlihat mengenakan topi hingga malam hari. Setelah dibuka ternyata rambut korban rapi seperti baru dipangkas. Anehnya, potongan rambutnya terdapat pitak tiga baris di bagian kepala atas tengah.
"Kata tukang cukurnya, pitak itu sudah ada dulu," ungkap Lukman ditemui wartawan di Polres Banyuwangi.
Sementara Dinas Pendidikan Banyuwangi membantah bila kejadian itu dilakukan oleh oknum guru SD Negeri 3 Wringinagung. Yang terjadi, adalah siswa tersebut mencukur rambutnya sendiri setelah diberi peringatan karena rambutnya panjang. Bahkan siswa diberi uang Rp 50 ribu untuk potong rambut di salon. Dan kembaliannya diminta untuk dikembalikan ke guru yang bersangkutan.
"Setelah kita konfirmasi di UPTD Pendidikan Gambiran, siswa memotong sendiri rambutnya," bantah Sekretaris Dinas Pendidikan Banyuwangi, Dwiyanto, kepada wartawan di kantornya.
0 komentar:
Posting Komentar