NDP-Sunoto (50), warga Desa Banjarangung, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban yang menjadi korban longsoran tebing tambang galian C yang berada di Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Medika Mulia, Rabu (25/04).
Dari sejumlah informasi, Sunoto yang mengalami luka serius di bagian pungungnya lantaran tertimpa bongkahan batu longsoran tambang, kini mendapatkan perawatan di Cempaka 13, rumah sakit Medika Mulia, Kota Tuban. Sebelumnya, korban sempat dirawat di Puskesmas Kecamatan Plumpang.
Pada saat kejadian, Sunoto bersama istrinya sedang memecah batu bekas tambang yang akan dijual sebagai batu kericak, tiba-tiba tertimpa longsoran batu dari tebing yang memiliki ketinggian sekitar 60 meter.
"Pada waktu kejadian Sunoto bersama dengan istrinya, tapi beruntung istrinya tidak sampai terkena longsoran batu," ujar Didik, salah satu kerabat korban longsornya tambang tersebut.
Sedangkan jenazah Munaji, korban tewas dalam kejadian tersebut, saat ini sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman. Sebelum diserahkan kepada pihak keluarga, jenazah korban telah dilakukan identifikasi di Puskesmas, Kecamatan Plumpang, Tuban.
Petugas kepolisian dari Polsek Grabagan, Kabupaten Tuban masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa longsornya tambang galian C yang mengakibatkan 1 korban jiwa tersebut. Petugas belum bisa memastikan apakah tambang tersebut mempunyai ijin penambangan atau tidak.
"Ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut dan pemeriksaan para saksi. Kita masih menunggu keterangan pihak pemilik tambang apakah ini ada ijin atau tidak," terang AKP Hary Bowo, Kapolsek Grabagan, Tuban saat berada dilokasi kejadian.
0 komentar:
Posting Komentar