NDP-Hasan Bisri mengatakan BPK akan bertanya kepada kontraktor dan konsultan perencana dari proyek pusat olahraga di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat, terkait amblesnya dua gedung baru-baru ini.
BPK akan mencari tahu penyebabnya. Hal ini akan dilakukan sebagai bagian dari proses audit proyek Hambalang.
"Perlu disadari dan dimengerti bahwa audit investigasi memang memerlukan ketelitian karena harus mengambil kesimpulan apakah ada atau tidaknya unsur melawan hukum atau unsur tindak pidana korupsi," sebut Hasan terkait proses audit proyek Hambalang, di DPR, Jakarta, Selasa (29/5).
Ia menjelaskan, audit terhadap proyek Hambalang harus dilakukan dengan hati-hati. Data harus akurat. Konfirmasi ke seluruh pihak pun harus dilakukan.
"Oleh karena itu perlu waktu (untuk menyelesaikan)," sambung dia.
Lalu, Hasan menyebutkan, tim audit BPK juga akan menaruh perhatian terhadap amblesnya dua gedung, yakni power house dan lapangan indoor, di dalam proyek tersebut.
Salah satu upaya, BPK akan menanyakan konsultan perencanaan dan kontraktor untuk mencari tahu mengapa itu bisa terjadi.
"Apakah karena alam, cuaca atau survei yang tidak baik, dan bagaimana tanggung jawab kontraktor, apakah mereka akan mengganti seluruh bangunan yang ambruk atau bagaimana," sebut Hasan.
Hal itu perlu dilakukan karena BPK, terang dia, bukan ahli dalam mengetahui mengapa sebuah bangunan bisa ambruk.
"Kita akan teliti semuanya itu dan pasti akan dilaporkan seluruhnya," pungkas dia.
Seperti diberitakan, PT Adhi Karya merupakan salah satu BUMN penggarap proyek Hambalang yang nilainya Rp 1,5 triliun itu.
Proyek tersebut dikerjakan melalui kerja sama operasi (KSO) antara Adhi Karya dan Wijaya Karya.
Dalam pelaksanaannya, KSO tersebut mensubkontrakkan proyek ke sejumlah perusahaan lain, di antaranya adalah Dutasari Citralaras dan PT Global Daya Manunggal.
0 komentar:
Posting Komentar