"TERDUGA TERORIS DITANGKAP TIM DENSUS 88, DENGAN BARANG BUKTI BERUPA DETONATOR, BUKU JIHAD, TABUNG GAS BERISI NITROGLISERIN"..."JOKOWI TETAP AKAN MELAKUKAN SIDAK DAN TERJUN KE LAPANGAN UNTUK MENGETAHUI KONDISI RAKYAT "....."CHELSEA AKAN KEHILANGAN COLE DAN LAMPARD"....."LORENZO MASIH BERADA DI PUNCAK KLASEMEN DI MOTO GP MALAYSIA"...."POLISI TETAPKAN PELAKU PEMOTRETAN ATAS NOVI AMALIA ADALAH TIGA ORANG"......"MENPORA TETAP MENGAKU TIDAK TERLIBAT KORUPSI HAMBALANG DAN MENYERAHKAN SEMUA PERKARA PADA PIHAK BERWAJIB "......"Kopi Luwak Asli ( JML Coffee ) membuka Pelatihan GRATIS Bisnis Kopi Luwak Asli Penangkaran Hub ; 0899.55.93.913"
Update Senin (30/10) " Kakak NT (Red: Sunardi, wajahnya mirip NT) juga ditangkap Tim Densus 88 untuk dimintai keterangan , tetangga bahkan tidak menduga kalau NT terduga jaringan teroris"

Industri Pakaian Dalam Wajib Mencantunkan "Bahaya Kanker"

Kamis, 26 April 2012



NDP-Selain label merek, pakaian dalam umumnya hanya mencantumkan label ukurannya saja. Kini label peringatan bahaya kanker payudara dan prostat juga akan disematkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan rutin.

Kewajiban bagi industri pakaian dalam untuk memasang label peringatan kanker akan segera diberlakukan di Brazil. Ide yang digagas para aktivis peduli kanker sejak 12 tahun silam itu kini tengah menunggu persetujuan Presiden Brazil, Dilma Rousseff.

Nantinya, setiap bra yang dijual wajib mencantumkan label peringatan bahaya kanker payudara dan pentingnya pemeriksaan mandiri secara rutin. Seperti diketahui, kanker payudara saat ini termasuk jenis kanker paling banyak diderita oleh wanita di dunia.

Sementara bagi pria, peringatan bahaya kanker prostat dan pencegahannya akan dipasang pada setiap produk celana dalam. Label itu juga menganjurkan pemakaian kondom untuk mencegah penularan Human Papilloma Virus (HPV) pemicu kanker serviks pada wanita.

Rencana untuk mewajibkan pemasangan label tambahan memicu beragam tanggapan dari kalangan industri pakaian dalam di negara tersebut. Sebagian tidak keberatan, meski ada juga yang menilai tidak ada hubungan langsung antara kanker dan pakaian dalam.

"Hubungan ini (antara kanker dengan pakaian dalam) benar-benar tidak masuk akal," ungkap Maria Teresa Puglesi, seorang kuasa hukum asosiasi industri pakaian di Brazil seperti dikutip dari Foxnews, kamis (26/5/2011).

Sementara itu kalangan ilmuwan dan akademisi menilai terobosan ini cukup menarik dan inovatif dalam mengurangi jumlah penderita kanker. Sebagian dari kalangan tersebut menyampaikan apresiasi serta dukungan atas rencana penerapan kebijakan baru tersebut.

"Kebijakan ini sangat tidak umum, tapi Brazil selalu punya pendekatan yang menarik untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan," ungkap Amy Nunn, profesor kedokteran dari Brown University yang juga seorang aktivis peduli HIV/AIDS.

0 komentar:

Posting Komentar

Internasional

Ke Halaman Depan

 
 
 

Berita Populer

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

followers