NDP - Ini bukan paus sembarang paus. Paus tersebut ternyata adalah paus bongkok (Megaptera novaeangliae), yangkeberadaannya di perairan Indonesia sempat diduga cerita belaka."Sepertinya ini anak paus yang sama seperti yang terdampar di Tanah Lot minggu lalu," ujar salah seorang warga, sambil menghela napas panjang.Dia terlihat sedih.
Kesedihan bapak tersebut cukup beralasan. Tepat seminggu sebelumnya, pada 2 Oktober 2007, seekor anak paus ditemukan terdampar di sekitar Pura Tanah Lot yang terkenal di Tabanan ini.Walaupun masih "anak", paus tersebut sudah berukuran sekitar enam meter, sehingga memerlukan setidaknya selusin orang untuk menariknya kembali ke laut. Ia pun selamat.Namun, anak paus yang diduga sama dengan yang terdampar seminggu lalu itu kini kembali terempas gelombang.
Peristiwa terdamparnya paus masih menjadi misteri bagi para ilmuwan yang meneliti binatang-binatang yang cerdas dan mengagumkan ini. Fakta-fakta menunjukkan bahwa paus dan lumba-lumba bergigi (disebut juga Odontoceti) lebih mudah terdampar dalam kelompok dibandingkan dengan paus baleen (Mysticeti) yang lebih "suka" terdampar sendirian. Akan tetapi,penyebab mereka terdampar belum dapat dipastikan.
Meski begitu, para peneliti mengemukakan empat hal yang menjadi kemungkinan penyebabnya. Pertama, mereka bisa terdampar karena sakit. Kedua, binatang tersebut mengalami disorientasi karena terpengaruh oleh sonar frekuensi rendah yang dipancarkan oleh benda-benda atau peralatan buatan manusia. Paus dan lumba-lumba dapat juga mengalami disorientasi karena cuaca yang sangat buruk seperti badai siklon.
Yang terakhir, terdapat indikasi bahwa kejadian-kejadian seperti bintik matahari dan siklus bulan dapat juga menyebabkan paus terdampar. Dari hasil penelitian didyga karena kejadian tersebut membingungksn sistem navigasi mereka.
Dengan perkecualian paus jantan dewasa jenis tertentu, pada umumnya cetacean (nama umum bagi paus dan lumba-lumba) adalah binatang sosial. Ibu dan anak biasanya melakukan perjalanan migrasi bersama dalam satu pasangan atau dalam satu kelompok yang dipimpin oleh figur betina yang paling tua. Yang jantan biasanya memisahkan diri dari kelompok ibu, bibi atau kakak/adik perempuannya.
Kelompok-kelompok ini dipimpin oleh satu figur yang paling tua, atau paling besar. Anggota kelompok selalu mengikuti pemimpin mereka ke mana pun mereka pergi, walaupun sang pemimpin sakit, mengalami disorientasi, dan akhirnya terdampar. Begitu sang pemimpin terdampar, yang lain juga ikut terdampar. Para ahli memberikan dua penjelasan tentang masalah penyakit ini: parasit (seperti cacing Nasitrema di dalam otak mereka) atau polusi logam berat.
0 komentar:
Posting Komentar