"TERDUGA TERORIS DITANGKAP TIM DENSUS 88, DENGAN BARANG BUKTI BERUPA DETONATOR, BUKU JIHAD, TABUNG GAS BERISI NITROGLISERIN"..."JOKOWI TETAP AKAN MELAKUKAN SIDAK DAN TERJUN KE LAPANGAN UNTUK MENGETAHUI KONDISI RAKYAT "....."CHELSEA AKAN KEHILANGAN COLE DAN LAMPARD"....."LORENZO MASIH BERADA DI PUNCAK KLASEMEN DI MOTO GP MALAYSIA"...."POLISI TETAPKAN PELAKU PEMOTRETAN ATAS NOVI AMALIA ADALAH TIGA ORANG"......"MENPORA TETAP MENGAKU TIDAK TERLIBAT KORUPSI HAMBALANG DAN MENYERAHKAN SEMUA PERKARA PADA PIHAK BERWAJIB "......"Kopi Luwak Asli ( JML Coffee ) membuka Pelatihan GRATIS Bisnis Kopi Luwak Asli Penangkaran Hub ; 0899.55.93.913"
Update Senin (30/10) " Kakak NT (Red: Sunardi, wajahnya mirip NT) juga ditangkap Tim Densus 88 untuk dimintai keterangan , tetangga bahkan tidak menduga kalau NT terduga jaringan teroris"

Harimau Terancam Akan Tata Guna Lahan Yang Buruk

Senin, 09 April 2012







NDP - Menurut Green Peace populasi Harimau Sumatera dari waktu ke waktu disebabkan oleh beberapa faktor. Namun penyebab utamanya adalah kualitas habitat yang menurun akibat konversi hutan, eksploitasi dan perambahan hutan dan penebangan liar.

Fragmentasi habitat akibat Perencanaan Tata Guna Lahan dan penggunaan lahan hutan yang kurang memperhatikan aspek-aspek konservasi satwa liar khususnya harimau sumatera. Kematian harimau sumatera secara langsung sebagai akibat dari perburuan untuk kepentingan ekonomi, estetika, pengobatan tradisional, magis, olahraga dan hobi.

Habitat alami harimau sumatera sudah mengalami degradasi dan terfragmentasi menjadi habitat-habitat yang kecil. Demikian populasi harimau yang hidup di dalamnya sudah terpecah menjadi populasi-populasi kecil dan tersebar.

Kondisi seperti ini apabila tidak ditangani secara serius dan intensif dapat dipastikan bahwa populasi harimau sumatera di alam akan menurun secara cepat dan dalam waktu yang tidak lama akan punah seperti yang telah terjadi pada harimau Bali, Kaspia dan harimau Jawa yang sudah dianggap punah.



Kebijakan moratorium yang dicanangkan sejak Mei 2011 lalu oleh Presiden SBY, membawa angin segar bagi upaya perlindungan hutan dan lahan gambut. Namun, saat Tim Mata Harimau melakukan perjalanan sepanjang Sumatera tahun lalu, masih ditemukan adanya perusakan hutan dan pembukaan lahan di lokasi penting habitat Harimau Sumatera.

Tim Mata Harimau menyaksikan langsung bagaimana lahan gambut dan hutan alam dihancurkan sehingga membuat Harimau Sumatera tersingkir dari rumahnya sendiri. Saatnya memastikan moratorium bisa efektif dalam memberikan perlindungan menyeluruh terhadap hutan dan lahan gambut Indonesia, dengan cara menelaah kembali izin-izin penebangan hutan yang telah dikeluarkan, dan industri untuk menerapkan kebijakan tanpa perusakan hutan dalam

0 komentar:

Posting Komentar

Internasional

Ke Halaman Depan

 
 
 

Berita Populer

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

followers