NDP-Angga Tirta (27) alumni SBM ITB merupakan sipil pertama yang ikut bergabung dengan Tim SAR dan Pasukan marinir untuk mencari Ayahanda Aan Hudiana Pilot Senior Kartika Airlines merupakan Penumpang Pesawat Sukhoi yang jatuh di Gunung salak.
Dalam kesempatan itu sebenarnya Angga dan saudaranya hanya ingin memantau perkembangan secara riil di lapangan, setelah mengumpulkan banyak informasi akhirnya dia memutuskan untuk ikut bergabung dengan Tim SAR untuk mencari keberadaan Pesawat Sukhoi, hanya berbekal sebotol air mineral.
Dalam perjalanan pencarian menuju Puncak Salak I Komandan Pasukan berbincang dengannya, "biasanya dalam pencariaan seperti ini keluarga korban lebih peka, dan bisa mendapatkan petunjuk. Buka mata batinmu untuk bisa berkomunikasi dengan Ayahandamu."saran sang Komandan.
malam tiba dan kita harus menginap di hutan tanpa perlengkapan yang memadai akhirnya kantong mayat sebagai sleeping bag. Saya berinisiatif sholat dan dalam doa saya saya bertanya atau memohon petujuk "dimana ayah saya" seketika ada jawaban seperti suara ayah saya mengatakan "ayah di tebing"kata suara tersebut.
Beberapa kali saya ulangi komunikasi batin tersebut, karena khuatir hal-hal lain yang menggangu. Esoknya waktu sholat subuh saya coba berdoa dan memohon petunjuk dimana ayah saya, seketika terdengar suara "ayah di tebing" kata suara itu.
Sampai berkali kali pertanyaan itu berulang, lalu saya tanya "saya akan kesana, mencari ayah?"kata batin saya. "jangan, medannya berat" kata suara itu. "tapi saya tetap akan mencari ayah?,"kata batin saya.
"Ya sudah hati-hati, salam untuk ibu,"kata suara batin tersebut menutup komunikasi. Lalu saya sampaikan komunikasi batin tersebut kepada Komandan Tim SAR.
Setelah berkoordinasi pagi itu kita bergerak melewati di puncak gunung dan menuruni bebarapa lembah baru kita melihat serpihan pesawat Sukhoi tersebut dan ekor bagian pesawat.
Di TKP saya menemukan SIM ayah saya, "tapi kenapa sampai saat ini pihak berwenang belum pernah memberikan informasi mengenai benda-benda atau properti korban yang ditemukan walaupun SIM tersebut yang menemukan saya sendiri sebagai pihak keluarga." ujarnya.
Keluarga korban memang menunggu kabar atau informasi mengenai nasib penumpang Pesawat Sukhoi, kami sebagai keluarga penumpang sudah siap karena pekerjaan di dunia penerbangan memang sepertilah resikonya.
0 komentar:
Posting Komentar