NDP-Tepatnya pukul 13:15, tim sudah menemukan posisi pesawat yang jatuh di koordinat 06.42.613 lintang selatan dan 106.44.412 bujur timur. “Setelah mendaki selama lima jam, kami menemukan korban dan semuanya meninggal dunia. Kondisinya sudah hancur dan sulit diidentifikasi,” ujar anggota Tim SAR yang meminta namanya tidak dikorankan.
Ia menyebutkan, kondisi korban cukup mengenaskan. Sebagian tubuh korban sudah hancur dan berbentuk serpihan daging. “Bahkan, kepala salah satu korban sudah lepas. Ada juga bagian tubuh korban yang tersangkut di pepohonan,” tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa posisi lokasi serpihan pesawat berada di Puncak Salak I, yang memiliki ketinggian 2500 Mdpl, atau 7000 fit. “Dari lokasi Puncak Salak I ini ada hamparan datar dan terdapat makam keramat, Syeh Hasan Basri. Dari lokasi makam tersebut kami harus turun ke lembah sedalam 500-600 meter yang dengan kemiringan sekitar 85 derajat, yang harus ditempuh dengan jalan kaki sekitar 30 menit,” terangnya.
Di lokasi penemuan, tim SAR menemukan sejumlah barang milik korban, di antaranya ATM BNI milik Gatot Purwoko, KTP atas nama Nur Ilmawati, KTP milik Edward Maraden Panggabean, kartu pengenal Aan Husniana Wiganda, dan Paspor milik warga Rusia.
Tim SAR juga menemukan kartu pengenal PT Sky Air Aviation milik Rahmati Susanti dan perlengkapan lainnya, seperti dompet dan pakaian korban. “Seluruh barang bukti yang ditemukan di lokasi saat ini diamankan Basarnas,” katanya.
Evakuasi jenazah rencananya akan dilakukan dengan cara mengumpulkan semua kantung jenazah terlebih dahulu di Puncak Salak I. Bila cuaca mendukung maka semua kantong jenazah akan ditarik seling (alat bantu untuk angkat dan tarik) menggunakan helikopter. Tapi jika tidak mendukung, maka proses evakuasi akan dilakukan menggunakan jalur darat.
0 komentar:
Posting Komentar