NDP-Jakarta,promotor Big Daddy Entertainment dan pihak berwenang di Indonesia untuk melancarkan rencana konser The Born This Way Ball Tour di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 3 Juni 2012.
Hasil positif tersebut diyakini oleh Denny akan dicapai setelah ketiga pihak yang berkait mengambil rujukan konser Gaga di Seoul, Korea Selatan, yang juga sempat ditentang oleh komunitas agama setempat.
Di Indonesia juga mendapat kecaman dari berbagai kalangan agama dan beberapa ormas Islam, memang menjadi suatu tantangan bagi promotor untuk menggelar konser Lady Gaga.
"Kan, sudah ada kompromi, kemungkinan sih, seperti halnya di Korea, jadi (digelar) dengan syarat," ujar Denny, dalam wawancara di Hotel Shangri-La, Jakarta, Minggu (20/5) malam.
Daripada terpaksa membatalkan konser yang berakibat akan merugikan banyak pihak, menurut Denny, melakukan kompromi merupakan hal yang terbaik saat ini. "Semuanya bisa dikomunikasikan. Sebelumnya, kan, banyak konser yang enggak jauh beda, kan? Ada Katy Perry dan lainnya. Lady Gaga itu karena belakangan jadi omongan di dunia, jadi dianggap amoral," ujar Denny lagi.
Namun, seperti apa bentuk kompromi yang akan disepakati, Denny mengaku tak tahu persis. "Aku enggak tahu, sih, di Indonesia kesepakatannya seperti apa. Katanya akan menyesuaikan diri dengan di sini, dari manajemen Lady Gaga-nya. Karena ada kompromi, dari pihak Lady Gaga setidaknya akan lihat seperti apa," lanjutnya.
Selain itu, Denny juga menggarisbawahi istilah Little Monster, yang selama ini sering disalahtafsirkan oleh beberapa pihak tertentu. "Little Monster itu bukan anak setan! Itu fan base," tekan Denny.
0 komentar:
Posting Komentar