NDP-Saat ini beberapa tim evakuasi yang diberangkatkan hari pertama dan hari kedua sudah mulai memasuki Posko Pasir Pogor dan Posko Cijeruk. Mereka datang dengan wajah kelelahan tapi masih penuh semangat, beberapa anggota Tim SAR gabungan.
Evakuasi korban Pesawat Sukhoi Superjet 100 di lembah Gunung Salak hanya bisa dilakukan dengan teknik vertical rescue (penyelamatan pada medan vertikal). Pasalnya, bangkai pesawat ditemukan di lembah dengan kedalaman ratusan meter dengan kemiringan 82 derajat yang tidak mungkin dicapai tanpa perlengkapan yang mendukung.
"Untuk menuruni lembah itu, harus pakai alat vertical rescue. Tim vertical rescue harus merayap menuruni lembah dengan menggunakan tali," kata anggota tim rescue Tramp, Asri Hamdani di posko Kp. Cipelang, Desa/Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jumat (11/5).
Berdasarkan informasi petugas di posko tersebut, saat ini tim SAR gabungan telah mencapai lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di kawasan Gunung Salak. Tim SAR menuju lokasi dari arah Kampung Loji, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cigombong dan Kp. Cipelang, Desa/Kecamatan Cijeruk. Perjalanan menuju lokasi tersebut selama sekitar 6 jam.
Karena tidak memiliki perlengkapan vertical rescue, kata Asri, tim SAR tidak bisa segera mengevakuasi korban dan bangkai pesawat di lembah tersebut. Apalagi, di kawasan itu sudah ditutupi kabut sehingga mengaburkan pandangan.
"Kami dari tim vertical rescue sudah mengirim petugas dan perlengkapan ke lokasi. Dengan perlengkapan itu, kami harap minimal petugas mendapatkan data yang jelas," kata Asri.
Tim vertical rescue Tramp, kata Asri terdiri dari enam petugas, bekerja sama dengan Satuan Brimob Bogor. Selain Tramp, tim vertical rescue juga diturunkan dari Garuda Maintenance Facility yang terdiri atas enam petugas.
0 komentar:
Posting Komentar