NDP-Medan, Rabu , Korban satu-satunya yang selamat kebakaran di Jalan K. L. Yos Sudarso kondisinya mulai membaik. Ditemui di Rumah Sakit Imelda Rabu (11/4) Jalan Bilal, kerabat Efrin yang sudah berada di rumah sakit sejak Selasa (10/4) pagi menuturkan bahwa Efrin terlihat sudah membaik.
Berdasarkan keterangan kerabat Efrin yang menuturkan informasi kepadanya, Efrin sempat menceritakan kronologis kebakaran tersebut. Efrin mengaku kepada kerabatnya, dia sempat bersama majikannya berdua untuk menyelamatkan diri dari kebakaran tersebut.
Awalnya, berdasarkan penjelasan kerabatnya tersebut, ruko tersebut memang sempat mengalami kebakaran pada Senin (9/4) sekitar pukul 22.00 WIB. Menurutnya, hal ini dipicu dari lilin dari tempat sembahyang penghuni ruko tersebut. Namun, kebakaran tersebut bisa dipadamkan hingga pukul 24.00 WIB. Meskipun begitu, Efrin mengaku bahwa perasaannya tidak enak
Sampai pukul 02.00 Selasa (10/4), ia melanjutkan tidur dengan perasaan yang kurang enak. Perasaannya terbukti dengan adanya ledakan dari dalam ruko. Tuturnya lagi, ledakan itu mengakibatkan listrik padam. Tiba-tiba, api yang sudah merembet dari instalasi penghubung listrik di ruko semakin membesar dan mengakibatkan kebakaran besar.
Dia dan seorang majikannya yang berada dilantai 2 sebenarnya sempat berusaha menyelamatkan diri. Namun, karena majikannya tersebut kembali kebawah, majikannya tersebut dikepung oleh kobaran api. Oleh karena itu, Efrin tidak sempat menolong majikannya saat itu.
Diceritakan kerabatnya, menurut pengakuan Efrin, dia melompati dua ruko yakni Ruko Bank Central Asia (BCA), dan selanjutnya melompat ke ruko yang ada sebelah BCA. Lalu, dari ruko disebelah BCA itulah dia mengaku diselamatkan oleh orang tidak dikenalnya dan kemudian tidak sadarkan diri. Setelah sadar, dia sudah berada di rumah sakit.
Efrin sendiri sudah bekerja dikeluarga tersebut sejak Oktober 2011. Dan, tutur kerabatnya, Efrin adalah gadis yang periang, baik, dan mudah berkomunikasi dengan orang lain. Kerabatnya yang setia menunggu Efrin menyatakan keinginannya untuk membawa pulang Efrin jika pihak kepolisian sudah mengijinkan
Sementara pihak medis mendiagnosa Elfrin mengalami stress akut.
Di rumah sakit, Elfrin tampak diam. Dia duduk termenung, sesekali berbaring. Menurut perawat yang menanganinya, korban memang tidak ingin bicara. Malah, dia sering berteriak dan mengigau.
"Dia terkadang termenung dan mengigau, seolah-olah dia merasa sedang di rumah majikan dan menayakan anak majikannya kenapa tak sekolah. Malam kemarin, dia sudah sadar dan minum obat sendiri," sebut seorang perawat.
Sejumlah petugas kepolisian datang dan berusaha meminta keterangan Elfrin yang dirawat di ruang Mawar nomor 206, lantai dua rumah sakit itu. Polisi mencoba meminta keterangan keluarga, namun sampai saat ini belum ada keterangan pasti.
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar