NDP-Walikota Sibolga Sarpi Hutauruk juga mengeluhkan sistem peringatan dini tsunami yang tidak berfungsi optimal. Dari tujuh alat peringatan dini, empat di antaranya rusak. " Ini karena alat peringatan dini tsunami tidak pernah dirawat, walau cuma sekedar alat fungsinya vital ",keluh Sarpi Hutahuruk kepada wartawan disela dinas harian di Pemko Sibolga.
Menurut Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, pihaknya memiliki keterbatasan dalam menjangkau masyarakat di daerah bencana.
"Kami selalu melakukan sosialiasasi ke masyarakat agar setiap terjadi gempa keras untuk langsung menuju ke tempat tinggi. Karena belum semua tempat dijangkau oleh sirene tsunami. Selain itu, tsunami yang datang seringkali lebih cepat dari peringatan dini yang ada," kata Sutopo ketika dihubungi News Daily Press
Pakar kelautan dan tsunami Gegar Prasetya mengutarakan, pada peristiwa gempa kemarin pergeseran antarlempeng vertikalnya kecil sehingga meski kekuatan gempa lebih dari 8 Skala Richter, tidak menyebabkan tsunami terjadi. Dengan pergeseran yang kecil tersebut maka penurunan air laut tidak ada laporan drastis.
Secara posisi, Indonesia dikepung oleh tiga lempeng benua: Lempeng Hindia atau Indo-Australia di sebelah selatan, Lempeng Eurasia di utara, serta Lempeng Pasifik di timur. Selain ketiga lempeng itu, Indonesia juga merupakan jalur sabuk api Pasifik (dikenal pula dengan istilah Cincin Api), sebagai jalur rangkaian gunung berapi aktif yang membentang antara subduksi maupun pemisahan lempeng Pasifik dengan sejumlah lempeng lainnya dan kerap disebut-sebut zona kegempaan dahsyat.
Ketika gempa berskala besar, ternyata belum pasti akan terjadi tsunami. "Kejadian gempa kemarin akan berdampak lain bila gempa terdapat di zona subduksi. Kalau berada di zona subduksi, akan terjadi pergeseran vertikal karena di zona tersebut terdapat daerah tunjaman, sehingga energinya mengarah vertikal, dan bisa menimbulkan gelombang tsunami," jelasnya. Gempa serupa (di luar zona subduksi) pernah terjadi di Aceh pada tahun 2010. Kali itu intensitas gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter.
Bagian zona subduksi, dari palung sampai dengan kedalaman sekitar 40 kilometer, umumnya bersifat regas atau elastik, dan batasannya terekat dengan erat. Karena itu dorongan terus-menerus dari Lempeng Hindia mampu mengakibatkan akumulasi energi.
0 komentar:
Posting Komentar