Baru Kali Ini Presiden Memberikan Grasi Kepada Kasus Narkotika

NDP- "Kewenangan pemberian grasi terhadap Corby, karena baru sekali ini Presiden memberikan grasi terhadap kasus Narkotika" kata Yusril Ihza Mahendra.

Presiden-presiden sebelumnya tidak pernah melakukan hal itu, baik terhadap terpidana warga negara sendiri atau warga negara asing," ujarnya, dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Rabu (23/5).

Menurut mantan Menteri Hukum dan HAM tersebut, pemerintah telah menentang sendiri kebijakan yang telah dibuatnya terkait pengetatan atau moratorium pemberian remisi kepada napi korupsi, narkotika, terorisme dan kejahatan trans-nasional terorganisir, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 2006.

Dirinya heran mengapa pemerintah begitu lemah dalam mengabulkan permintaan pemerintah Australia, sehingga menimbulkan dampak buruk bagi harkat dan martabat bangsa, karena bisa begitu mudahnya memberikan pengampunan.

Dalam rilisnya, remisi bisa diberikan kepada napi karena berkelakuan selama menjalani masa hukuman, dan remisi menjadi semacam imbalan atas kelakuan baik tersebut. Sementara grasi adalah pengampunan yang diberikan atas dasar belas kasihan seorang kepala negara.

Berdasarkan pengalamannya sewaktu menjabat Menkum dan HAM, Presiden Perancis Francois Mitterand pernah menulis surat kepada Pemerintah RI agar presiden memberikan grasi kepada napi narkotika asal Prancis, tetapi kemudian ditolaknya,

"Saya atas nama Presiden dengan tegas menolak permintaan itu," ungkapnya.

Dua pekan kemudian, Presiden Pancis mengirim utusan khusus (adik Pemimpin Libya Moammar Khaddafi) untuk menemui Yusril dan membawa pesan Presiden Mitterand yang tetap ditolak sekaligus membeberkan bahwa Presiden RI tidak pernah memberikan grasi kepada siapapun yang menjadi terpidana kasus narkotika.

Yusril tidak habis pikir dengan langkah Presiden mengabulkan grasi Corby, karena secara otomatis akan melemahkan Indoneaia di mata dunia. Mnurutnya ini akan menjadi catatan sejarah bagi Indoneaia di bidang hukum, bahawa Presiden Indonesia telah memecahkan rekor dengan memberikan pengampunan terpidana narkotika, terlebih Corby adalah WNA. WNI sendiri pun tidak pernah tercatat mendapatkan grasi dari presidennya sendiri.