"TERDUGA TERORIS DITANGKAP TIM DENSUS 88, DENGAN BARANG BUKTI BERUPA DETONATOR, BUKU JIHAD, TABUNG GAS BERISI NITROGLISERIN"..."JOKOWI TETAP AKAN MELAKUKAN SIDAK DAN TERJUN KE LAPANGAN UNTUK MENGETAHUI KONDISI RAKYAT "....."CHELSEA AKAN KEHILANGAN COLE DAN LAMPARD"....."LORENZO MASIH BERADA DI PUNCAK KLASEMEN DI MOTO GP MALAYSIA"...."POLISI TETAPKAN PELAKU PEMOTRETAN ATAS NOVI AMALIA ADALAH TIGA ORANG"......"MENPORA TETAP MENGAKU TIDAK TERLIBAT KORUPSI HAMBALANG DAN MENYERAHKAN SEMUA PERKARA PADA PIHAK BERWAJIB "......"Kopi Luwak Asli ( JML Coffee ) membuka Pelatihan GRATIS Bisnis Kopi Luwak Asli Penangkaran Hub ; 0899.55.93.913"
Update Senin (30/10) " Kakak NT (Red: Sunardi, wajahnya mirip NT) juga ditangkap Tim Densus 88 untuk dimintai keterangan , tetangga bahkan tidak menduga kalau NT terduga jaringan teroris"

Disini Banjir mah Sudah Biasa

Kamis, 05 April 2012

Banjir Kampung Pulo Pondok Labu Jakarta Selatan, ada perbedaan besar antara banjir yang melanda saat ini dengan banjir yang terjadi di masa lalu. Dua kakak beradik penduduk asli sekaligus tetua Kampung Pulo, Machina binti Cilik (83) dan Rai bin Cilik (80), mengungkapkan, banjir yang kerap melanda daerahnya sebenarnya bukanlah hal baru. Namun menurut mereka, ada perbedaan besar antara banjir yang melanda Kali Krukut sekarang ini dengan banjir semasa mereka muda. "Banjir di sini (Kampung Pulo) sudah biasa. Dari dulu juga sering banjir," kata Nenek Macina di kediamannya, RT 11 RW 03 Kampung Pulo, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2012). Namun, menurutnya ada perbedaan menyolok antara meluapnya sungai saat ini dengan apa yang terjadi beberapa puluh tahun lalu. Saat itu, wilayah di sekitar rumahnya, termasuk areal lapangan tembak Korps Marinir Cilandak masih merupakan areal persawahan dan bedeng. Aliran Kali Krukut juga masih lancar dan dua kali lebar sungai saat ini. "Banjirnya paling sekali dua kali dalam satu tahun," terang Macina. Rai, adiknya, menambahkan, banjir biasanya terjadi menjelang hari raya Maulid Nabi dan sekitar Tahun Baru China atau Imlek. Kadang banjr melanda areal persawahan sampai tiga kali pada sekitar bulan Februari. Selain lebih rendah dari sisi intensitas dibandingkan saat ini, luapan air pun tidak berlangsung lama. "Kagak sampai berhari-hari atau berminggu-minggu seperti sekarang. Itu juga yang kerendam paling sawahnya," kata Rai. Kondisi saat ini jauh berbeda. Banjir bisa terjadi kapan saja di Kampung Pulo. Setelah luapan terjadi, dibutuhkan waktu lama untuk kembali menyusut. Pasalnya, lebar aliran Kali Krukut yang melintasi wilayah itu sudah menyusut hingga sekitar tiga meter. Selain itu, air yang meluber telah terkepung rumah warga yang berhimpitan di areal bekas persawahan. "Kalau dulu cepat rembes ke tanah. Sekarang lebih sulit. Apalagi halaman sudah disemen," papar Rai. Situasi yang sama, menurut kakek kelahiran tahun 1932 itu, terjadi di daerah aliran Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane, dan Kali Pesanggrahan. Rai dan Macina mengaku resah dengan perkembangan pemukiman yang telah merangsek hingga ke bantaran kali. Kedua penjaga makam keramat Nyai Bango itu yakin bahwa banjir tak akan teratasi bila penyempitan aliran kali terus berlangsung. Hal yang sama akan terus berlangsung bila pemukiman penduduk menggantikan fungsi bantaran sungai sebagai daerah hijau dan area resapan air.

0 komentar:

Posting Komentar

Internasional

Ke Halaman Depan

 
 
 

Berita Populer

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

followers