NDP-DENPASAR , Gubernur Bali Made Mangku Pastika melepas 244 tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Pulau Dewata bekerja ke kapal pesiar MSC Divina-Prancis kemarin. âSaya minta kalian bisa menjaga nama baik Bali dan bangsa.
Yang tak kalah penting kalian nanti harus pulang dengan berhasil,â kata Pastika saat melepas keberangkatan mereka. Dia berharap para TKI yang akan diberangkatkan itu membangun citra positif dan kepercayaan pengguna jasa. Dengan membangun kepercayaan tersebut berarti akan turut membuka peluang bagi tenaga kerja lainnya asal Bali untuk direkrut bekerja ke luar negeri.
âKalian adalah duta bangsa, duta Bali yang harus mampu menunjukkan karakter bangsa yang memiliki jiwa pekerja keras, sikap dan perilaku baik, disiplin, ringan tangan, ramahtamah, dan menjunjung tinggi persaudaraan antarsesama TKI,âujarnya. Kepala Dinas Tenaga Kerja Bali Wayan Wiratha mengatakan, 244 TKI yang merupakan lulusan sekolah tinggi pariwisata Balindo Paradiso itu akan bekerja di perusahaan operator kapal pesiar Mediterranean Shipping Cruise (MSC) Prancis.
Adapun kapal pesiar yang akan ditempati untuk bekerja itu baru akan diluncurkan pada 26 Mei mendatang. âMereka akan menempati berbagai macam posisi di kapal pesiar itu,mulai dari level manajer, asisten manajer, pelayan restoran, bartender, tukang masak dan sebagainya,â katanya. Direktur Utama Sekolah Tinggi Pariwisata Balindo Paradiso Wayan Kawan Setiawan mengatakan, lulusan sekolahnya sudah diberangkatkan bekerja ke kapal pesiar sejak tahun 1999 dengan jumlah yang beragam.
âTahun lalu saja telah diberangkatkan sebanyak 2.117 orang dengan ratarata masa kontrak selama sembilan bulan,âungkapnya. Wiratha menambahkan, selain di kapal pesiar,para TKI dari Bali itu akan diberangkatkan untuk bekerja di perhotelan, pertanian, pertambangan dan jasa di 22 negara. Selain Amerika Serikat, Spanyol, dan Italia, negara tujuan lainnya adalah Kanada,Polandia,Yunani, Inggris,Turki, Afrika Selatan, Maladewa, Kroasia, Portugal, Hong Kong, Malta, Siprus, Jepang, Australia, Taiwan, Denmark, Norwegia, Brasil, dan China.
Dengan kualifikasi terampil dan semiterampil,Wiratha mengatakan selama ini belum pernah menemukan para TKI asal Bali terkena masalah hukum atau terkait ancaman perlindungan atas keselamatan mereka.â Paling terkait faktor eksternal seperti saat insiden kapal pesiar Costa Concordia dan kasus terorisme di Mumbai India beberapa waktu lalu,â ujarnya. ïï miftachul chusna
0 komentar:
Posting Komentar