"TERDUGA TERORIS DITANGKAP TIM DENSUS 88, DENGAN BARANG BUKTI BERUPA DETONATOR, BUKU JIHAD, TABUNG GAS BERISI NITROGLISERIN"..."JOKOWI TETAP AKAN MELAKUKAN SIDAK DAN TERJUN KE LAPANGAN UNTUK MENGETAHUI KONDISI RAKYAT "....."CHELSEA AKAN KEHILANGAN COLE DAN LAMPARD"....."LORENZO MASIH BERADA DI PUNCAK KLASEMEN DI MOTO GP MALAYSIA"...."POLISI TETAPKAN PELAKU PEMOTRETAN ATAS NOVI AMALIA ADALAH TIGA ORANG"......"MENPORA TETAP MENGAKU TIDAK TERLIBAT KORUPSI HAMBALANG DAN MENYERAHKAN SEMUA PERKARA PADA PIHAK BERWAJIB "......"Kopi Luwak Asli ( JML Coffee ) membuka Pelatihan GRATIS Bisnis Kopi Luwak Asli Penangkaran Hub ; 0899.55.93.913"
Update Senin (30/10) " Kakak NT (Red: Sunardi, wajahnya mirip NT) juga ditangkap Tim Densus 88 untuk dimintai keterangan , tetangga bahkan tidak menduga kalau NT terduga jaringan teroris"

Polisi Membebankan Rp.35 Ribu Ke Rakyat , Untuk Kartu Inafis

Kamis, 19 April 2012



NDP-Jakarta Kalau setiap program pemerintah rakyat harus membayar kembali ke jaman orba dong, seharusnya sekarang program pemerintah yang meringankan beban rakyat.

Polri meluncurkan kartu Inafis seharga Rp 35 ribu yang disebutkan untuk memudahkan masyarakat yang memerlukan kemudahan kepengurusan administrasi. Komisi III DPR meminta Polri memberikan cuma-cuma kartu Inafis tanpa memungut biaya.

"Seharusnya gratis, karena Polri yang butuh. Kalau soal SIM seharusnya dilakukan reformasi. Mengemudi kendaraan adalah keahlian, kalau tidak ahli bisa berakibat fatal. Karena itu untuk memperoleh izin mengemudi harus ada standar kelulusan/kompetensi, kalau perlu diwajibkan sekolah mengemudi seperti yang ada di negara lain,"kata Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy, Jumat (20/4/2012).

Dalam pandangan Tjatur, Polri tak bisa sembarangan melakukan pungutan kepada rakyat. Karena setiap pemungutan kepada rakyat sudah diatur oleh Undang-undang.

"Kalau niatnya untuk mengumpulkan data sidik jari dan personal identity itu perlu, tetapi kalau harus bayar Rp 35 ribu itu belum pernah dibicarakan dan harus berdasar peraturan dan perundangan karena itu menjadi PNBP,"tegasnya

0 komentar:

Posting Komentar

Internasional

Ke Halaman Depan

 
 
 

Berita Populer

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

followers