NDP-Jalan Jaksa ini sudah terkenal dimata para pelancong dunia, biasanya para wisatawan mancanegara yang memiliki anggaran ketat atau yang lebih dikenal dengan backpacker akan datang ke Jalan Jaksa untuk menginap.
Hal ini bukan tanpa sebab, pasalnya di Jalan Jaksa terdapat banyak penginapan nyaman dan murah. Bukan hanya penginapannya saja yang murah tapi hampir semua yang ada di sekitar jalan ini terbilang murah.
Jalan Jaksa yang memiliki panjang sekitar 400 meter dan lebar 8 meter ini terletak di Jakarta Pusat, sekitar 1 km selatan Museum nasional (Monas) dan sebelah barat stasiun kereta api Gondangdia.
Nama Jalan Jaksa sendiri berasal dari zaman pendudukan Belanda di Indonesia. Pada saat itu seorang mahasiswa hukum di Rechts Hogeschool Batavia tinggal di jalan ini sambil menempuh studinya, maka lambat laun jalan ini dikenal dengan nama Jalan Jaksa.
Akhir 1960-an Jalan Jaksa mulai dikenal backpacker dunia. Pada tahun 1968, Natanael Lawalata Sekjen Asosiasi Hostel Pemuda Indonesia, menjadikan rumahnya sebagai hotel yang memiliki nama Wisma Delima. Hotel ini bukan hanya hotel pertama di Jalan Jaksa, tetapi juga satu-satunya hotel di Jakarta yang terdaftar dalam International Youth Hotels Federation.
Jalanan ini kemudian dikembangkan sebagai pusat penginapan dan losmen dan telah dibahas oleh banyak buku panduan perjalanan populer termasuk Lonely Planet. Jalan Jaksa telah menjadi titik transit untuk menjelajahi seluruh kepulauan di Indonesia dan secara resmi ditetapkan sebagai kawasan pariwisata oleh dewan kota Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar