"TERDUGA TERORIS DITANGKAP TIM DENSUS 88, DENGAN BARANG BUKTI BERUPA DETONATOR, BUKU JIHAD, TABUNG GAS BERISI NITROGLISERIN"..."JOKOWI TETAP AKAN MELAKUKAN SIDAK DAN TERJUN KE LAPANGAN UNTUK MENGETAHUI KONDISI RAKYAT "....."CHELSEA AKAN KEHILANGAN COLE DAN LAMPARD"....."LORENZO MASIH BERADA DI PUNCAK KLASEMEN DI MOTO GP MALAYSIA"...."POLISI TETAPKAN PELAKU PEMOTRETAN ATAS NOVI AMALIA ADALAH TIGA ORANG"......"MENPORA TETAP MENGAKU TIDAK TERLIBAT KORUPSI HAMBALANG DAN MENYERAHKAN SEMUA PERKARA PADA PIHAK BERWAJIB "......"Kopi Luwak Asli ( JML Coffee ) membuka Pelatihan GRATIS Bisnis Kopi Luwak Asli Penangkaran Hub ; 0899.55.93.913"
Update Senin (30/10) " Kakak NT (Red: Sunardi, wajahnya mirip NT) juga ditangkap Tim Densus 88 untuk dimintai keterangan , tetangga bahkan tidak menduga kalau NT terduga jaringan teroris"

Indonesia Juga Pernah Dianggap Meng Klem Lagu, UkrainaPanon Hideung

Selasa, 19 Juni 2012




NDP-Lagu karya Ismail Marzuki Panon Hideung mirip lagi Ukraina. Ismail Marzuki, biasa disapa Bang Maing, merupakan aset Betawi dan Indonesia tak terhingga. Ia seniman dahsyat, mencerahkan, dan trendsetter pada zamannya.

Rentang usia hidup yang 44 tahun, benar-benar dimanfaatkannya untuk kemaslahatan tanah air, bangsa dan negara. Ia berhasil menciptakan tak kurang dari 202 lagu dalam berbagai jenis musik. Lahir di kampung Kwitang pada 11 Mei 1914, wafat 25 Mei 1958. Tahun 2004 ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional RI.

Namun hingga 53 tahun dari hari kematiaanya, masih banyak orang yang sirik, dengki, dan tak menyukai kiprah dan keunggulan Bang Maing. Beliau dikatakan tukang jiplak bahkan lebih sadis dikatakan maling (baca Kompas, Minggu, 6 September 2009). Sungguh suatu kesirikan dan kedengkian tak temaafkan. Mari kita tengok fakta yang sebenarnya.

Pada suatu masa (tahun 1930-an) di Hindia Belanda trend musik gandrung dengan syair bilingual. Kita sebut salah satu misalnya, Te Ver Van Jou yang secara leterlijk Amat Jauh Darimu dimelayukan (extra Melayu) menjadi Malam Hari. Rekaman terakhir duet Roselanie (versi Belanda) dan Bram Aceh (versi Melayu).

Masih banyak lagu yang syairnya bilingual. Maka ketika itu ada penulis syair Melayu yang diketahui, semisal, Ismail Marzuki, tapi lebih banyak lagi yang tidak diketahui. Mereka berkarya menurut hati nurani bukan untuk menonjolkan atau menyombongkan kemampuan kreativitasnya.

Ada yang mengatakan seraya meremehkan dan meragukan Markas Besar Angkatan Darat RI. Orang itu mencibir MBAD bahwa pada 1971 mendapat malu besar lantaran memberikan penghargaan kepada Ismail Marzuki. Menurut saya (YAS – red.), tentu saja MBAD menempuh langkah paling benar dalam pemberian penghargaan kepada Ismail Marzuki itu. Patriotisme dan nasionalisme menjadi amat penting.

Pada piagam penghargaan itu Brigadir Jenderal TNI Soerjadi, selaku Direktur Direktorat Perhubungan Markas Besar Angkatan Darat, dengan jelas menandatangani naskah berbunyi ”Terima kasih kepada Bapak Ismail Marzuki untuk segala sumbangan tenaga, moril dan materil, dalam rangka perekaman dan pembuatan piringan hitam lagu-lagu: 1. Mars Perhubungan Angkatan Darat; 2. Mars Kartika Chandra Kirana; 3. Mars Selamat Datang Pahlawan Muda; 4. Auld Lang Syne. Semoga kerja sama yang baik ini menjadi kenangan dan ikatan bathin dalam mengabdikan diri pada Nusa dan bangsa”.

0 komentar:

Posting Komentar

Internasional

Ke Halaman Depan

 
 
 

Berita Populer

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

followers