"TERDUGA TERORIS DITANGKAP TIM DENSUS 88, DENGAN BARANG BUKTI BERUPA DETONATOR, BUKU JIHAD, TABUNG GAS BERISI NITROGLISERIN"..."JOKOWI TETAP AKAN MELAKUKAN SIDAK DAN TERJUN KE LAPANGAN UNTUK MENGETAHUI KONDISI RAKYAT "....."CHELSEA AKAN KEHILANGAN COLE DAN LAMPARD"....."LORENZO MASIH BERADA DI PUNCAK KLASEMEN DI MOTO GP MALAYSIA"...."POLISI TETAPKAN PELAKU PEMOTRETAN ATAS NOVI AMALIA ADALAH TIGA ORANG"......"MENPORA TETAP MENGAKU TIDAK TERLIBAT KORUPSI HAMBALANG DAN MENYERAHKAN SEMUA PERKARA PADA PIHAK BERWAJIB "......"Kopi Luwak Asli ( JML Coffee ) membuka Pelatihan GRATIS Bisnis Kopi Luwak Asli Penangkaran Hub ; 0899.55.93.913"
Update Senin (30/10) " Kakak NT (Red: Sunardi, wajahnya mirip NT) juga ditangkap Tim Densus 88 untuk dimintai keterangan , tetangga bahkan tidak menduga kalau NT terduga jaringan teroris"

Malaysia Klem Tarian Tortor , Riuh Lagi

Selasa, 19 Juni 2012



NDP-Edison Hutauruk, menceritakan, kebudayaan Tor-tor bukan milik Mandailing saja, tapi seluruh etnis Batak di tanah Sumatera Utara. Ada delapan daerah di Sumatera Utara mempraktikkan kebudayaan ini, termasuk di Toba, Simalungun, Karo, Pakpak dan lain-lain.

"Kemarin saya terkaget-kaget, bagaimana ada yang mengatakan Mandailing punya yang khas untuk itu (Tor-tor)," kata Edison. "Kami (batak) ada 123 marga di Tapanuli Utara, itu menggunakan Tor-tor sebaga sarana penyempurna acara-acara kami baik untuk duka maupun suka. Jadi aneh kalau sampai dia mengatakan begitu," kata Edison.

Mantan pengurus perhimpunan marga Hutauruk se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi itu, saat dihubungi VIVAnews, Selasa 19 Juni 2012, menyatakan, dari segi nama saja, sudah terlihat jelas Tortor adalah kebudayaan di Sumatera Utara.

"Jelas-jelas namanya saja sudah tortor. Tor-tor itu bahasa batak, artinya tari," kata Edison yang menulis sejumlah buku mengenai kebudayaan Batak itu. "Nama Tortor saja tidak ada dalam bahasa mereka yang Melayu, di sana kan mereka menyebutnya tari atau dansa atau serampang. Tortor itu bahasa Batak."

Tor-tor, kata Edison, memang tidak didaftarkan ke Perserikatan Bangsa-bangsa. "Memang selama ini kita merasa karena milik sendiri ya kita kira hak kita. Kesan selama ini kan itu adalah semacam edukasi, jadi tidak terlalu dianggap penting untuk di-protect karena tidak mungkinlah ada yang mengklaim," kata Edison.

Polemik Tor-tor merebak setelah komunitas Mandailing di Malaysia memohonkan pendaftaran tari tradisional ini ke akta warisan nasional Malaysia. Tujuannya, agar kebudayaan Mandailing setara dengan kebudayaan Jawa, Banjar, Bugis dan Minangkabau yang juga berkembang di Malaysia karena mendapatkan anggaran pemeliharaan. Baca Didata Malaysia, Tor-tor Tetap Milik Tapanuli.

0 komentar:

Posting Komentar

Internasional

Ke Halaman Depan

 
 
 

Berita Populer

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

followers