"TERDUGA TERORIS DITANGKAP TIM DENSUS 88, DENGAN BARANG BUKTI BERUPA DETONATOR, BUKU JIHAD, TABUNG GAS BERISI NITROGLISERIN"..."JOKOWI TETAP AKAN MELAKUKAN SIDAK DAN TERJUN KE LAPANGAN UNTUK MENGETAHUI KONDISI RAKYAT "....."CHELSEA AKAN KEHILANGAN COLE DAN LAMPARD"....."LORENZO MASIH BERADA DI PUNCAK KLASEMEN DI MOTO GP MALAYSIA"...."POLISI TETAPKAN PELAKU PEMOTRETAN ATAS NOVI AMALIA ADALAH TIGA ORANG"......"MENPORA TETAP MENGAKU TIDAK TERLIBAT KORUPSI HAMBALANG DAN MENYERAHKAN SEMUA PERKARA PADA PIHAK BERWAJIB "......"Kopi Luwak Asli ( JML Coffee ) membuka Pelatihan GRATIS Bisnis Kopi Luwak Asli Penangkaran Hub ; 0899.55.93.913"
Update Senin (30/10) " Kakak NT (Red: Sunardi, wajahnya mirip NT) juga ditangkap Tim Densus 88 untuk dimintai keterangan , tetangga bahkan tidak menduga kalau NT terduga jaringan teroris"

Pelaku Ledakan Bom di Beji Depok adalah M. Thoriq

Minggu, 09 September 2012



NDP-Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menduga kasus ledakan di Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (8/9) malam berkaitan dengan kasus penemuan bahan peledak di Tambora, Jakarta Barat, dengan pemilik Muhammad Thoriq.

"Kemungkinan besar ada kaitannya dengan Thoriq. Hal ini dilihat dari surat wasiat yang ditemukan oleh Polri saat melakukan olah TKP di rumah kontrakan Yayasan Yatim Piatu Bidara," kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai usai melakukan jumpa pers bersama Menko Polhukam Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI Marchiano Norman di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Minggu.

Ia menyebutkan, surat wasiat itu ditujukan kepada ibu, istri dan anaknya. Yang bersangkutan berpesan bahwa dirinya tengah mencari ridho Allah di surga.

Tak hanya itu, dia juga menduga bahwa kasus teror di Solo juga ada kaitan dengan kasus ledakan di Depok. Hal ini dilihat dari hasil temuan barang bukti di TKP, yakni pistol bareta.

"Jenis senjatanya persis sama, namun tidak ada tulisan PNP property (property kepolisian Filipina). Namun, belum bisa dipastikan apakah kasus di Depok ada kaitannya dengan kasus teror di Solo. Kita tunggu hasil fakta-fakta nantinya," kata Ansyaad.

Sementara itu, Menko Polhukam Djoko Suyanto memaparkan, kasus ledakan di Beji, Depok, Jawa Barat, masih didalami Polri sehingga belum bisa disimpulkan kasus teror di Solo dan Tambora (Jakarta Barat) berkaitan dengan kasus ledakan di Depok.

"Kita belum bisa ambil kesimpulan apakah kasus ledakan di Depok dan Tambora berkaitan karena memerlukan proses. Kita tidak boleh asal asumsi. Keterangan informasi, data harus dikumpulkan. Tidak boleh ambil kesimpulan dengan bayangan, tanpa adanya fakta dan olah TKP," kata Djoko.

Di rumah kontrakan yang berkedok rumah Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara polisi berhasil menemukan beberapa barang bukti berupa, tiga granat (nanas mangis, asap), satu pucuk senjata bareta dengan 17 butir peluru, 2 pucuk senjata enggran (jenis serbu) dalam bentuk rangkaian dan puluhan butir peluru, satu silincer (peredam suara senjata).

Selain itu, enam buah "switching" dalam rangkaian bahan pembuat bom, enam paralon 1/4 inc sudah terisi rakitan bom, bahan peledak jenis serbuk/black powder potassium, satu unit detonator elektrik, dan surat wasiat yang tengah diteliti.

Beberapa temuan barang bukti itu sama dengan temuan kasus teror di Solo, yakni pistol Bareta. Hanya saja, untuk kasus di Depok (Sabtu, 8/9), pistol itu tidak ada tulisan yang menyatakan pistol tersebut property kepolisian Filipina. Ditemukan pula paralon terisi rakitan bom. Ini sama dengan temuan di Tambora.

Sementara itu, aparat kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap dua orang yang kabur dari lokasi meledaknya bom di Jalan Nusantara, Beji, Depok itu.

"Mereka bergerak ke daerah barat, Cirebon," kata Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Timur mengungkapkan, kepolisian terus melacak seluruh pergerakan jaringan terkait aksi teror yang belakangan terjadi.

0 komentar:

Posting Komentar

Internasional

Ke Halaman Depan

 
 
 

Berita Populer

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

followers