"TERDUGA TERORIS DITANGKAP TIM DENSUS 88, DENGAN BARANG BUKTI BERUPA DETONATOR, BUKU JIHAD, TABUNG GAS BERISI NITROGLISERIN"..."JOKOWI TETAP AKAN MELAKUKAN SIDAK DAN TERJUN KE LAPANGAN UNTUK MENGETAHUI KONDISI RAKYAT "....."CHELSEA AKAN KEHILANGAN COLE DAN LAMPARD"....."LORENZO MASIH BERADA DI PUNCAK KLASEMEN DI MOTO GP MALAYSIA"...."POLISI TETAPKAN PELAKU PEMOTRETAN ATAS NOVI AMALIA ADALAH TIGA ORANG"......"MENPORA TETAP MENGAKU TIDAK TERLIBAT KORUPSI HAMBALANG DAN MENYERAHKAN SEMUA PERKARA PADA PIHAK BERWAJIB "......"Kopi Luwak Asli ( JML Coffee ) membuka Pelatihan GRATIS Bisnis Kopi Luwak Asli Penangkaran Hub ; 0899.55.93.913"
Update Senin (30/10) " Kakak NT (Red: Sunardi, wajahnya mirip NT) juga ditangkap Tim Densus 88 untuk dimintai keterangan , tetangga bahkan tidak menduga kalau NT terduga jaringan teroris"

AsStaf Khusus Presiden Tertangkap Nyabu

Sabtu, 13 Oktober 2012




NDP-Beredar kabar seorang asisten staf khusus presiden ditangkap kepolisian Polisi Daerah Bengkulu, Jumat (12/10) malam. Tetapi pihak Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) belum mengetahui kabar tersebut. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar saat ditemui di Wisma Antara seusai menjadi pemateri diskusi yang diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Sabtu (13/10) mengaku belum mengetahui kabar tersebut. Bahkan saat ditanya terkait kabar tersebut, Boy balik bertanya kepada wartawan. “Kapan itu?,” ujar Boy. “Saya belum bisa sampaikan, karena saya belum mendapatkan kabar tersebut,” kata Boy menyambung perkataannya.

Sempat beredar bahwa WAP yang bekerja sebagai asiten dari staf khusus presiden bidang bencana alam, tertangkap kepolisian saat sedang menggunakan narkoba, kemudian yang bersangkutan dilepas kembali.

Sementara Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan pihak istana masih akan melakukan pengecekan terhadap kabar tersebut. "Saya cek dulu ya. Karena tidak hafal nama seluruh asisten dan pembantu asisten SKP," ungkap Julian. Apalagi, menurut dia banyak orang yang mengaku sebagai asisten bahkan SKP untuk kepentingan tertentu atau tindakan yang tidak jelas urusannya dengan agenda Presiden. Tetapi Julian menegaskan, bila informasi tersebut benar, pihaknya tidak akan menghalang-halangi untuk dilakukan poses penegakan hukum. "Equality before the law, seraya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah," ucap juru bicara presiden.

0 komentar:

Posting Komentar

Internasional

Ke Halaman Depan

 
 
 

Berita Populer

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

followers