Penemuan mortir ada lagi, kali ini mortir tersebut datang dari Sleman.Tim Gegana Satuan Brimob Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, berhasil menjinakkan mortir berukuran sedang dengan daya ledak tinggi yang ditemukan warga di Dusun Kalipentung, Desa Kalitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman.
"Mortir buatan Amerika yang ditemukan ini diperkirakan merupakan sisa perang dunia ke dua. Meski berukuran sedang namun mortir ini memiliki daya ledak yang tinggi," kata Wakil Kepala Sub Detasemen Gegana Satbrimob DIY AKP Suripto setelah memimpin penjinakan mortir.
Menurut dia, mortir sejenis biasa digunakan untuk menghancurkan instalasi atau bangunan besar seperti gedung atau kamp militer.
Ia mengatakan penjinakan mortir yang dilakukan di lahan kosong di wilayah Berbah tersebut dilakukan dengan cara meledakkan bagian detonator untuk mematikan fungsi pemantik ledakan.
"Setelah fungsi detonator mati, selanjutnya mortir dibawa ke markas untuk diurai dan dikeluarkan bahan peledaknya yaitu jenis TNT. Kalau TNT ini sampai meledak maka radiusnya juga cukup jauh dan sangat berbahaya," katanya.
Mortir tersebut ditemukan buruh bangunan Sumardiyono (22) warga Dusun Pugeran, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Sleman saat membuat saluran untuk peresapan air di rumah Juwariyah (63) di Dusun Kalipentung, Kalitirto, Berbah, pada Jumat (6sekitar pukul 14.00 WIB.
Penemuan tersebut selanjutnya dilaporkan ke Polsek Berbah dan diteruskan ke Tim Gegana Satbrimob DIY. Setelah dievakuasi selanjutnya mortir tersebut disimpan sementara di Mapolsek Berbah dan pada Sabtu (7/4) dilakukan penjinakkan.
"Dalam tiga bulan ini kami sudah menemukan enam kasus penemuan granat maupun mortir, dan semuanya langsung kami jinakkan," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar