"TERDUGA TERORIS DITANGKAP TIM DENSUS 88, DENGAN BARANG BUKTI BERUPA DETONATOR, BUKU JIHAD, TABUNG GAS BERISI NITROGLISERIN"..."JOKOWI TETAP AKAN MELAKUKAN SIDAK DAN TERJUN KE LAPANGAN UNTUK MENGETAHUI KONDISI RAKYAT "....."CHELSEA AKAN KEHILANGAN COLE DAN LAMPARD"....."LORENZO MASIH BERADA DI PUNCAK KLASEMEN DI MOTO GP MALAYSIA"...."POLISI TETAPKAN PELAKU PEMOTRETAN ATAS NOVI AMALIA ADALAH TIGA ORANG"......"MENPORA TETAP MENGAKU TIDAK TERLIBAT KORUPSI HAMBALANG DAN MENYERAHKAN SEMUA PERKARA PADA PIHAK BERWAJIB "......"Kopi Luwak Asli ( JML Coffee ) membuka Pelatihan GRATIS Bisnis Kopi Luwak Asli Penangkaran Hub ; 0899.55.93.913"
Update Senin (30/10) " Kakak NT (Red: Sunardi, wajahnya mirip NT) juga ditangkap Tim Densus 88 untuk dimintai keterangan , tetangga bahkan tidak menduga kalau NT terduga jaringan teroris"

Sunardi, Kaka NT Juga Ditangkap Tim Densus

Minggu, 28 Oktober 2012



NDP-Sunardi Sofyan, kakak NT, terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 Sabtu (27/10) membantah keras bahwa saudara kembarnya tersebut merupakan anggota teroris.

"Saya kenal baik siapa adik saya, dia orang biasa dan bukan seorang teroris seperti yang diberitakan selama ini," ujarnya saat ditemui Kompas.com (Minggu 28/10/2012) di rumah orang tuanya di Jalan Kebon Kacang 14 No.9 Jakarta Pusat.

Sofyan menuturkan keterkejutan keluarga atas penangkapan adiknya tersebut. Saat itu, NT yang sedang berkumpul bersama keluarga besar sedang sibuk mempersiakan keperluan kurban tiba-tiba ditangkap paksa oleh anggota Densus 88. Sontak pihak keluarga pun kaget atas penangkapan NT.

"Kami sedang kumpul keluarga besar. Tiba-tiba Densus 88 datang menggerebek adik saya. Saat saya minta surat penangkapannya, Densus hanya berkata ada, namun tidak bisa menunjukannya," ujar Sofyan.

Setelah menangkap NT, Densus beserta Gegana langsung masuk untuk menggeledah rumah tersebut. Pihak keluarga yang khawatir memprotes Gegana dan minta agar diikutsertakan dalam penggeledahan. Akhirnya setelah berdialog, pihak keluarga pun diizinkan ikut.

"Awalnya kami khawatir karena pas Gegana masuk tidak ada pihak keluarga yang ikut. Akhirnya setelah ada izin dari komandannya, kami boleh ikut" ujar Sofyan.

Dalam penggeledahan tersebut, pihak Gegana tidak menemukan benda mencurigakan dan hanya menemukan tas berisi laptop, baju dan obat asma NT. Atas penangkapan paksa tersebut, Sofyan sebagai perwakilan keluarga sangat menyesalkan mengapa Densus 88 bertindak demikian.

"Saya sangat menyesal dengan tindakan Densus. Apalagi, saat saya menanyakan surat penangkapan, pihak Densus tidak mau menunjukkannya," tutur Sofyan. Ditambahkannya, penangkapan tersebut dapat berakibat tidak baik bagi psikologis orang tuanya yang sudah tua.

0 komentar:

Posting Komentar

Internasional

Ke Halaman Depan

 
 
 

Berita Populer

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

followers